Jumat, 14 Juli 2017

Bisikan Hati

Ingatkah kau saat kita pertama bertemu Kau seperti orang asing bagiku
Tapi semuanya telah berlalu
Waktu telah merubah masa lalu
Kini kau menjadi cahaya dihatiku

Lewat puisi ini hatiku akan mengaku
Bahwa aku cinta padamu
Walaupun aku tau kau mungkin tidak menerimaku
Tapi inilah isi hatiku

Setiap hari kupandangi wajahmu dari jauh
Kau selalu menebarkan senyum dari bibirmu itu
Janganlah kau berpaling dariku
Karna aku ingin s'lalu melihat senyummu

Hati Untuk Ibu

Ingatkah kau saat melahirkanku
Kau menahan banyak rasa sakit
Tapi saat kau mendengar tangisan pertamaku
Kau melihatku dengan senyum bahagiamu Air matamu tak berhenti jatuh ke pipiku
Kau membelaiku dengan tangan hangatmu

Waktu pun telah berganti
Kini aku telah dewasa dengan kasih sayangmu
Tapi terkadang aku sering menyakiti hatimu
Aku selalu membantahmu dengan kata-kata kasar
Walaupun bibirmu masih tetap tersenyum
Tapi aku tahu bahwa hati kecilmu sedang menangis

Kaulah ibuku…
Kau perempuan yang mengajarkanku apa arti sebuah kasih sayang
Kau mengajarkanku bagaimana caranya untuk bersabar
Semuanya kau berikan hanya untukku

Lewat puisi ini aku menyampaikan isi hatiku
Sebenarnya aku sayang padamu
Tapi saat aku ingin mengatakan ini kepadamu
Terkadang aku selalu merasa malu

Ibu…
Tolong maafkanlah kesalahanku
Walaupun aku tau kau tak bisa mudah memaafkanku
Karena hatimu sekarang sudah terluka parah

Aku harap hatimu tidak terluka lagi karena puisi ini
Walaupun sekarang kau tidak ada di sampingku
Tapi kau selalu ada dihatiku
Terima kasih Ibu …

Tinta Kenangan

Disini kutuliskan semua kenangan
Kenangan yang takkan pernah terlupakan
Tetapi dalam kenangan tersebut    terdapat banyak cobaan
Hingga cobaan tersebut telah menjadi sebuah goresan
Dan kuukir dengan tinta masa depan

Kuukir goresan tersebut dalam sebuah kertas
Sehingga membentuk sebuah pola yang tak terbatas
Pola tersebut seakan akan menghapus kenangan sedih tanpa bekas
Dan hanya itulah yang menghentikan teriakan penyesalan yang keras